Alatukur yang digunakan untuk mengukur besaran cahaya: Untuk mengetahui jumlah zat kita harus melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan menggunakan massa molar. Untuk mengukur jumlah zat tersebut, kita harus melakukan pendekatan tidak langsung. Jumlah zat tidak diukur secara langsung, tetapi dengan . Alat ukur jumlah zat · 9.
Alatalat ukur panjang yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda antara lain mistar, rollmeter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. tetapi harus memiliki proses dalam pengukurannya misalnya jumlah zat. Jumlah zat dalam menentukan nilainya harus melakukan proses dengan tahap-tahap tertentu. Alat-alat ukur besaran pokok dan besaran
TurbidityMeter. 6. TDS Meter – TDS merupakan singkatan dari Total Dissolved Solids. TDS Meter berfungsi untuk mengukur jumlah total larutan padat yang terkandung dalam air.. Dengan kata lain TDS Meter digunakan untuk mengukur kemurnian air, apakah ia mengandung mineral berbahaya (seperti merkuri, ferum, dan alumunium) atau tidak.. Oleh
Untuksterilisasi alat-alat laboratorium. Indikator Universal: Untuk mengidentifikasi kadar keasaman atau kebasaan yang terdapat pada suatu cairan dengan menunjukkannya pada warna indikator. Termometer Zat Cair: Untuk mengukur suhu suatu benda cair. Viskometer: Untuk mengukur kekentalan suatu zat. Piknometer: Untuk mengukur massa jenis dan
Jumlahzat cair yang diuapkan berbanding lurus dengan total radiasi matahari Alat ini akan mengukur langsung radiasi yang dihasilkan oleh sinar matahari tanpa terhalang awan. Atmometer atmometer adalah alat untuk mengukur evaporasi dari permukaan basah yang dibakukan (standardized wet surface). Awal operasi dimulai pada pukul 06.00 waktu
Jawaban: Kalorimeter dapat digunakan untuk menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air dan perangkat kalorimeter karena prinsip dari kalorimeter menganut Asas Black yaitu kalor yang diterima oleh alat kalorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya.Sep 18, 2018. Bagaimana cara menentukan kalor jenis suatu benda?
KLORINMETER adalah alat untuk mengukur jumlah klorin yang terdapat dalam cairan dengan satuan PPM. Alat ini banyak digunakan untuk pengukuran indikator kualitas air bersih, kolom perikanan, bidang pertanian dan air minum. merupakan wadah untuk melarutkan zat yang tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi. LABU UKUR adalah wadah yang
Pertumbuhandapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pengukuran perubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong, atau dengan auksanometer. Auksanometer adalah suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri dari sistem katrol yang dilengkapi jarum
GunBellani. Fungsi alat ini sama dengan alat aktinograf yaitu untuk mengukur total radiasi metahari selama satu hari sejak matahari terbit hingga terbenam. Alat ini tidak secara langsung mengukur radiasi matahari, tetapi melalui suatu proses penguapan zat cair terlebih dahulu. Tags: RADIOMETER. Alat Pengukur Radiasi Matahari | admin | 4.5.
GambarAlat Ukur Jumlah Zat. Alat laboratorium pertama adalah gelas ukur, fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10ml hingga 2l. Semua makhluk hidup di duniaini pun tidak dapat lepas dari. Gambar Alat Ukur Besaran Pokok from mafia.mafiaol.com.
qPDOiAx. Satuan Jumlah Zat dan Alat Ukur – Dalam besaran pokok fisika dapat kita lihat sejumlah pengukuran yang dapat digunakan untuk melihat hasil jumlahnya, salah satunya pengukuran sejumlah elementer zat. Pada pengukuran sebuah zat dapat kita ambil sampel berupa molekul, atom, senyawa, unsur, ataupun ion. Besaran pokok jumlah zat dalam Satuan Internasional memiliki satuan mol dengan makna 1 mol memiliki jumlah yang setara dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram karbon-12 C12, yang kira-kira nilainya 6,0221413 dikalikan dengan 10 pangkat 23. Umumnya, dalam melaksanakan pengukuran jumlah zat tidak dapat dilakukan secara langsung karena harus mengukur massa zat terlebih dahulu. Selain itu, alat yang digunakannya pun harus alat khusus berdasarkan ukuran zat yang akan diukur. Namun, dalam sebuah pengukuran zat terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk memprediksi jumlah pada suatu zat. Baca juga Massa Jenis Baja dan Material Lainnya Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghitung sebuah zat yaitu dengan menghitung massa molar. Massa molar sendiri berhubungan dengan massa unsur kimia tertentu atau senyawa kimia yang dapat diungkapkan dalam satuan gram dengan pembagian jumlah zatnya atau satuan mol-nya. Hal ini tentunya akan kita gali lagi mengenai massa molar senyawanya yang selanjutnya dapat dijumlahkan berdasarkan massa relatif dari atom-atom penyusunnya. Baca juga Contoh Soal Peluruhan Radioaktif Pada pembahasan kali ini, kalian akan mempelajari mengenai jumlah zat berdasarkan satuannya dan cara penghitungannya. Berikut pembahasannya. Pengertian Jumlah Zat Jumlah zat pada pembahasan fisika dapat diartikan sebagai sebuah pengukuran untuk mengukur jumlah cuplikan zat elementer yang dapat berupa elektron, atom, ion, molekul, atau partikel tertentu dengan satuan mol. Mol dapat didefinisikan sebagai jumlah atom dalam elemen karbon-12 seberat 12 mg. 1 mol memiliki 6,0221415 x 10²³ atom dari bahan murni yang diukur dan sering disebut sebagai bilangan Avogadro. Satuan Internasional untuk jumlah zat ini adalah mol yang didefinisikan sebagai jumlah atom dalam elemen carbon-12 seberat 12 g. 1 mol mempunyai 6,0221415×1023 atom dari bahan murni yang diukur. Dengan begitu, kita dapat mengetahui fungsi dari bilangan Avogadro ini. Umumnya, kita mengetahui bahwa besaran pokok dapat digunakan dalam setiap pengukuran hingga terdapat istilah besaran turunan dengan beberapa alat dan jenis-jenis pengukurannya. Namun, hal ini tidak berlaku dalam pengukuran besaran jumlah zat karena pada dasarnya kita tidak dapat mengukurnya secara langsung. Pengukuran besaran jumlah zat hanya dapat dihitung apabila massa dan molar sebuah zat dapat diketahui terlebih dahulu. Selain itu, kita juga dapat menggunakan konsentrasi zat dalam larutan. Baca juga Menghitung Usia Kehamilan Manual Dan Kalkulator Sebuah jumlah zat dapat kita sebut sebagai molaritas. Molaritas sendiri merupakan salah satu ukuran konsentrasi larutan yang digunakan untuk membandingkan antara jumlah mol zat terlarut atau solute per satuan volume larutan. Molaritas dapat menggambarkan hubungan antara mol terlarut dengan volume larutan. Dalam penghitungannya dapat dimulai dengan mol dan volume, mol dan mililiter, atau massa dan volume. Pengukuran Jumlah Zat Pengukuran jumlah zat yang berhubungan dengan molaritas biasanya menggambarkan hubungan antara mol terlarut dengan volume larutan. Penghitungan ini dapat dimulai dengan mol dan volume, mol dan mililiter, atau massa dan volume. Meskipun tidak ada alat ukur jumlah zat yang baku, kita harus menghitungnya secara manual berdasarkan cara-cara yang telah ditetapkan. Penghitungan jumlah zat dapat kita perhatikan berdasarkan molekulnya dan dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut. 1. Pencarian rumus kimia senyawanya Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mencari rumus kimia senyawa yang akan diukur. Hal ini akan memudahkan dalam memahami unsur-unsur senyawanya. Misalnya, senyawa natrium sulfat, Na2SO4, setiap molekul mengandung dua atom natrium Na, satu atom sulfur S dan empat atom oksigen O. 2. Pencarian massa atom setiap unsur Pencarian simbol dapat kita lihat pada masing-masing unsur tabel periodik unsur dan dapat melihat massa atom pada masing-masing unsur yang akan digunakan untuk menghitung. Misalnya, jika menggunakan senyawa Na2SO4, maka akan ditemukan berat atom natrium Na adalah 23; Sulfur S adalah 32; serta oksigen O adalah 16. 3. Penghitungan massa atom senyawa Dalam penghitungan massa atom senyawa dapat kita lakukan tanpa perlu menggunakan alat ukur massa dan hanya bermodalkan tabel periodik unsur. Misalnya, dalam mengetahui nilai massa atom senyawa, kalikan berat atom masing-masing unsur dengan jumlah atom unsur di dalam molekul. Kemudian, tambahkan masing – masing perkalian tersebut. Seperti contoh sebelumnya, massa molar Na2SO4, adalah 23 x 2 + 32 x 1 + 16 x 4 = 142 gram per mol. 4. Penghitungan jumlah mol Penghitungan jumlah mol harus dapat dibagi dengan massa senyawa yang diketahui dengan massa molarnya. Massa molar sendiri dinyatakan dengan 1 mol zat. Misalnya, perhitungan jumlah mol, misalkan massa sampel Na2SO4 adalah 20 g. Maka jumlah mol yakni 20gram / 142 gram / mol= mol. 5. Mengalikan mol dengan konstanta avogadro Hal ini dapat dilakukan untuk mengalikan jumlah mol yang apabila diketahui konstanta avogadonya, yaitu 6,022 x 10 23. Hal ini dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah molekul di dalam senyawa. Misalnya, jumlah molekul Na2SO4 adalah 0,161 x 6,022 x 10 23, atau 8,491 x 10 22 molekul Na2SO4. Baca juga Cara Menghitung Debit Air Yang Benar Dalam melakukan sebuah pengukuran jumlah zat kita dapat melakukan beberapa hal. Umumnya, dalam pengukuran jumlah zat kita dapat menggunakan salah satu cara menggunakan rumus massa molar. Massa molar ini dapat hitung dengan menjumlahkan massa relatif dari atom-atom penyusunnya. Berikut dapat kita lihat rumus dalam mengukur jumlah zat. Pages 1 2 3 4
Alat Ukur Jumlah Zat – Berbagai perangkat digunakan untuk mengukur volume dan perhitungannya – Dalam fisika dan kimia, eksperimen dilakukan di laboratorium. Ada berbagai jenis peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian, salah satunya adalah volume meter. Volume meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume air. Alat ukur suara hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Setiap jenis perangkat dikenal sesuai dengan pengukuran yang benar. Lalu, apa saja yang termasuk dalam volume meter? Silahkan simak pembahasan berikut ini tentang macam-macam alat ukur bunyi dari tingkat rendah hingga tinggi. Pasangan Yang Tepat Antara Alat Ukur Dan Besaran Yang Diukurnya Adalah Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya air. Jumlah air dapat ditemukan pada skala yang tercetak pada gelas ukur. Gelas ukur tersedia dalam berbagai ukuran, dari 10 ml hingga 2 liter. Bentuk kaca yang paling umum adalah silinder. Di dalam silinder ini terdapat sederetan angka sebagai penunjuk jumlah air yang ada di dalamnya. Model kaca terbuat dari polypropylene dengan ketahanan kimia yang baik. Namun, ada juga yang terbuat dari polimetilpentena yang memiliki cahaya bening. Bejana ukur Erlenmeyer digunakan untuk mencampur, mengukur, dan menyimpan cairan. Volume kecil di atas pengukur volume berfungsi untuk menghindari risiko tumpah saat pencampuran. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi, mulai dari 50 ml hingga 500 ml. Solution Rumus Rumus Contoh Soal Labu atau alat ukur adalah alat ukur yang digunakan untuk menakar obat atau air hingga takaran yang tepat. Alat ukur volume ini hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari 5 ml hingga 5 liter. Fungsi labu volumometri adalah menyiapkan larutan dalam jumlah dan konsentrasi yang tepat. Oleh karena itu, sangat cocok untuk mengukur cairan yang perlu diukur dengan tepat. Di leher labu diukur volume, kelulusan, retensi suhu, toleransi, dan kelas kaca. Di bagian leher juga terdapat simbol cincin yang berfungsi sebagai ukuran cincin. Pola ini biasanya mulus, namun ada juga yang memiliki warna gelap. Biasanya menggunakan penutup dari polietilen atau kaca. Pipet mikro adalah alat yang digunakan untuk mentransfer sejumlah kecil cairan secara akurat dan tepat dalam mikroliter. Mikropipet memiliki banyak jenis, antara lain single dan multichannel. Berbagi Pengetahuan Fungsi Ph Meter Pipet ukur adalah alat yang digunakan untuk mentransfer cairan dan mengukur. Jumlah air yang dipindahkan dapat dilihat pada skala yang tercetak pada pengukur volume jenis ini. Penggunaan alat ukur harus statis. Untuk mengatur tekanan volume air, yaitu dengan cara menekan bola di bagian ujung. Pipet leher atau pipet gondok adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mentransfer volume tertentu ke ukuran yang sesuai. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nomor yang dipublikasikan di aplikasi ini. Sebuah pipet menghilangkan air dengan bantuan bola. Volume yang dapat dibawa alat ini bervariasi, ada yang 2 ml, 5 ml, 10 ml, hingga 25 ml. Ciri Ciri Gula Darah Tinggi Yang Perlu Diwaspadai Buret adalah alat pengukur volume yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dalam percobaan yang membutuhkan ketelitian, seperti dalam percobaan titrasi. Mikrofon ini nyata. Buret Kelas A memiliki akurasi hingga ± 0,05 cm³. Oleh karena itu, penggunaannya harus hati-hati untuk menghindari kesalahan sistematik. Pada alat ukur ini terdapat tabung untuk menampung titran yang telah dikalibrasi. Lalu ada bagian berupa pompa yang berfungsi untuk mengatur aliran titran. Dalam percobaan, kita juga akan dapat membaca nada yang digunakan. Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahan yang dapat mengakibatkan hasil tes yang salah. Yang lainnya adalah mempelajari pelayanan. Macam Macam Termometer Dan Penjelasannya Yang Perlu Diketahui Apa itu meniskus? Miniskus adalah jumlah air dalam cairan. Meniskus terbagi menjadi dua, yaitu meniskus atas cembung dan meniskus bawah cekung. Dalam menghitung volume, miniskus atas digunakan jika larutan yang diukur mengandung miniskus bawah dan larutan berwarna. Memang benar miniskus rendah digunakan untuk membaca instrumen dan mengukur jika jawabannya jelas dan miniskusnya kecil. Meniskus kecil terlihat karena kekuatan adhesi lebih kuat dari kekuatan sendi. Sedangkan integrasi adalah kekuatan keindahan antar benda. Oleh karena itu, jika gaya gabungan antar komponen besar, menjadi permukaan miniscus karena melindungi kaca. Apa alat ukur jumlah zat, gambar alat ukur jumlah zat, alat ukur zat, alat ukur untuk jumlah zat, alat ukur zat cair, alat ukur jumlah zat dan fungsinya, alat untuk mengukur jumlah zat, alat ukur jumlah zat adalah, alat ukur massa jenis zat cair, alat jumlah zat, nama alat ukur jumlah zat, alat pengukur jumlah zat
Jenis-jenis Alat Ukur – Penggunaan alat ukur sudah menjadi hal yang biasa saat ini, hal ini karena alat tersebut banyak dibutuhkan di berbagai bidang. Tak heran penggunaannya sangatlah luas, baik untuk mengukur suatu objek hingga sebagai alat konversi. Umumnya, setiap objek tertentu dapat diukur dengan lebih dari satu alat sehingga menimbulkan perbandingan yang bisa membuat pengukuran semakin akurat. Pengukuran juga biasa dilakukan dengan menggunakan satuan tertentu, misalnya meter, gram, kelvin, dan lain sebagainya. Selain itu, pengukuran juga disesuaikan dengan kondisi objek, mengingat satu objek tertentu bisa saja memiliki rentang pengukuran yang jauh. Oleh karena itu, alat yang digunakan juga disesuaikan dengan objek itu sendiri. Macam-macam Alat UkurAlat Ukur Panjang1. Penggaris2. Meteran3. Mikrometer Sekrup4. Busur Derajat5. Jangka Sorong6. Compass Jangka PutarAlat Ukur Volume1. Gelas Ukur2. BuretAlat Ukur Massa dan Berat1. Timbangan Analog2. Timbangan Digital3. Neraca Pegas4. Neraca Dua Lengan5. Neraca OhausAlat Ukur Listrik1. Amperemeter2. Voltmeter3. Ohmmeter4. Multimeter5. Wattmeter6. GalvanometerAlat Ukur Waktu1. Jam Analog2. Jam Digital3. StopwatchAlat Ukur Suhu1. TermometerAlat Ukur Gaya dan Tekanan1. Barometer2. Manometer3. Neraca PegasAlat Ukur Kelembaban Udara1. Hygrometer2. AnemometerAlat Ukur Tanah1. Theodolite2. AltimeterAlat Ukur Intensitas Cahaya1. Lux MeterAlat Ukur Jumlah ZatSifat Alat UkurAlat Ukur BakuAlat Ukur Tidak BakuPerbedaan Alat Ukur Baku dan Tidak BakuKomponen Sistem Alat UkurBesaran Pokok dan TurunanTipe dan Jenis Alat Ukur Macam-macam Alat Ukur Macam-macam Alat Ukur Semakin berkembangnya zaman, tentu saja alat untuk pengukuran juga semakin bervariasi. Mulai dari alat untuk mengukur panjang, suhu, massa, jarak, waktu, dan berbagai alat pengukuran lainnya. Berikut macam-macam beserta ulasan lengkapnya atau meter atau Sorong Calipers.Mikrometer Sekrup Micrometer Screw. Meter Ukur Alat Ukur Panjang Alat pengukuran panjang seringkali dijumpai di berbagai bidang, biasanya alat ini digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Satuannya sendiri mulai dari milimeter hingga kilometer, dimana alat yang biasa digunakan adalah sebagai berikut 1. Penggaris Gambar Penggaris Penggaris menjadi alat paling sederhana untuk mengukur panjang, alat ini bisa dijumpai dengan mudah di sekolah ataupun peralatan kerja konstruksi. Umumnya, penggaris memiliki satuan satuan inci dan sentimeter dari 0 sampai 30 cm. Perlu kamu ketahui, saat ini ada banyak sekali gambar penggaris dan model penggaris yang beredar dipasaran. Jadi kamu tinggal memilih penggaris sesuai dengan kebutuhan. Diantara jenis jenis penggaris tersebut adalah Penggaris SkalaPenggaris SikuPenggaris DigitalPenggaris BusurPenggaris BesiPenggaris TPenggaris Segitiga 2. Meteran Gambar Meteran Ada pula alat untuk mengukur panjang berupa meteran, dimana alat ini bisa ditemukan di berbagai tempat terutama tempat konstruksi. Meteran ini bisa memiliki satuan yang lebih beragam, mulai dari milimeter, centimeter, hingga meter. Meteran juga memiliki jarak ukur yang terbilang sangat panjang, bahkan di beberapa jenis meteran bisa mencapai panjang 10 sampai 20 meter. 3. Mikrometer Sekrup Gambar Mikrometer Sekrup Apabila kamu butuh alat pengukur benda yang kecil dan berbentuk tidak rata, maka alat bernama mikrometer sekrup bisa menjadi pilihan yang tepat. Alat ini memungkinkan untuk mengukur benda bulat, lonjong, hingga bentuk yang tidak beraturan sekalipun secara akurat. 4. Busur Derajat Gambar Busur Derajat Pengukuran panjang tidak hanya dilakukan untuk mengukur panjang benda saja, melainkan ada pula pengukuran derajat kemiringan yang menggunakan alat busur derajat. Dengan alat ini, kamu bisa mengukur berapa derajat tingkat kemiringan atau sudut suatu objek tertentu. 5. Jangka Sorong Gambar Jangka Sorong Saat di bangku sekolah pastinya sudah dikenalkan dengan alat bernama jangka sorong, dimana alat ini berfungsi untuk mengukur dan membuat objek yang berbentuk bulat. Bukan hanya mengukur saja, namun alat ini juga bisa menghitung diameter ataupun panjang sisi sebuah objek berbentuk bulat. 6. Compass Jangka Putar Gambar Compass Jangka Putar Compass atau biasa disebut sebagai alat penunjuk arah ini ternyata masuk ke dalam alat pengukuran panjang. Hal ini karena ia menggunakan magnet dari kedua kutub untuk menghitung arah secara akurat sehingga menghasilkan angka yang akurat terhadap suatu arah tertentu. Demikianlah alat pengukuran panjang yang sering digunakan di kehidupan sehari-hari, setiap alat tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya dalam mengukur sebuah objek tertentu. Alat Ukur Volume Selain alat untuk ukur panjang, ada pula alat yang bisa digunakan untuk mengukur sebuah volume. Baik volume benda, air, minyak, dan zat padat atau cair lainnya. Disini terdapat dua alat yang bisa mengukur volume, yaitu gelas ukur dan buret. Berikut ulasan lengkapnya 1. Gelas Ukur Gambar Gelas Ukur Cara paling mudah untuk mengukur volume pastinya dengan menggunakan gelas ukur, dimana gelas ini memiliki nominal yang sudah tertera dalam gelas. Baik dalam satuan mililiter, liter, hingga satuan terbesarnya yaitu barel. Gelas ukur ini juga memiliki berbagai jenis, seperti gelas ukur kimia, gelas ukur air, ataupun tong ukur yang berukuran besar. Bahkan, gelas-gelas rumah tangga saat ini kebanyakan juga sudah memiliki ukuran volume di dalamnya. 2. Buret Gambar Buret Selanjutnya terdapat alat pengukuran volume berupa buret atau biasa disebut tabung ukur. Hal ini karena bentuk alat buret yang menyerupai tabung berukuran kecil. Buret ini sering diaplikasikan di dunia medis atau kimia, misalnya saja alat suntikan, tabung infus, tabung kimia, dan lain sebagainya. Mengingat penggunaannya yang lebih kecil, tentu saja buret memiliki satuan yang lebih kecil pula. Biasanya ia memiliki satuan mililiter saja. Itulah alat volume yang sering digunakan di berbagai bidang, dimana kedua alat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung dengan penggunaannya. Alat Ukur Massa dan Berat Alat pengukuran massa atau biasa disebut dengan timbangan, tentunya menjadi salah satu alat pengukuran yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Untuk lebih lengkapnya, berikut jenis-jenis alat timbangan beserta penjelasannya 1. Timbangan Analog Gambar Timbangan Analog Timbangan analog atau timbangan manual pastinya tidak asing lagi bagi sebagian besar orang, dimana timbangan inilah yang digunakan untuk mengukur berat benda dengan sistem analog. Misalnya saja seperti timbangan berat badan, timbangan di toko, timbangan truk, dan lain sebagainya. Jenis timbangan ini cenderung lebih kuat dan bisa menahan beban yang cukup berat, bahkan bisa mencapai berton-ton. 2. Timbangan Digital Gambar Timbangan Digital Selain timbangan analog, ada pula timbangan digital yang menjadi pengembangan dari timbangan analog itu sendiri. Bedanya timbangan ini akan menampilkan jumlah beban dengan menggunakan angka digital, sehingga berat yang dihitung bisa lebih akurat hingga angka dibelakang komanya. Akan tetapi, timbangan digital juga memiliki kekurangan, salah satunya tidak dapat menahan beban yang tinggi sehingga lebih cocok untuk menimbang benda atau barang yang ringan saja. 3. Neraca Pegas Gambar Neraca Pegas Selanjutnya terdapat alat bernama neraca pegas, seperti namanya alat ini bekerja dengan menggunakan pegas untuk menghitung suatu beban tertentu. Alat ini memanfaatkan udara dan pegas yang dikombinasikan, semakin berat benda maka semakin tinggi pula tarikan dari pegas tersebut. Neraca pegas ini sering ditemui di berbagai tempat, seperti di pengepul barang, toko sembako, dan lain sebagainya. 4. Neraca Dua Lengan Gambar Neraca Dua Lengan Apabila kamu pernah melihat timbangan yang ada di toko emas atau toko sayuran, maka itulah yang disebut sebagai neraca dua lengan. Konsep kerja alat ini mirip seperti jungkat-jungkit, dimana alat ini membandingkan berat suatu benda dengan benda yang sudah memiliki berat tetap. Dengan demikian, akan diketahui berat benda tersebut dengan memanfaatkan jungkat-jungkit, lalu menyeimbangkannya dengan berat benda yang sudah ditetapkan hingga kedua sisi seimbang. 5. Neraca Ohaus Gambar Neraca Ohaus Semakin berkembangnya zaman juga membuat timbangan atau neraca baru seperti neraca ohaus. Neraca ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu dengan menggabungkan neraca pegas dan neraca lengan menjadi satu alat baru. Akan tetapi, kini alat ini telah berubah dan berbentuk digital sehingga terlihat lebih modern dan bisa mengukur berat dengan sangat akurat. Alat-alat tersebutlah yang menjadi alat pengukuran massa ataupun berat suatu benda, dimana setiap alatnya memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga penggunaannya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Alat Ukur Listrik Alat ukur listrik juga menjadi salah satu alat yang banyak dijumpai, dimana ia seringkali digunakan dalam bidang elektronika. Ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk mengukur listrik, antara lain sebagai berikut 1. Amperemeter Gambar Amperemeter Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik dalam satuan ampere. Alat ini biasanya digunakan dalam dua bentuk, yaitu amperemeter terpisah dan amperemeter yang terpasang di alat elektronik. Alat Amperemeter terpisah umumnya digunakan untuk proses perawatan atau perbaikan sebuah alat elektronik, sedangkan Amperemeter terhubung digunakan sebagai indikator daya sebuah perangkat elektronik. 2. Voltmeter Gambar Voltmeter Digital Sama halnya dengan Amperemeter, Voltmeter juga digunakan dalam dua bentuk yaitu Voltmeter terpisah dan Voltmeter terhubung. Bedanya, Voltmeter dapat menghitung jumlah arus per detiknya yang digunakan sebuah alat elektronik. 3. Ohmmeter Gambar Ohmmeter Selanjutnya terdapat alat Ohmmeter yang berfungsi untuk melihat reaksi positif dan negatif sebuah arus listrik. Alat ini memiliki dua kutub yang berbeda dan masing-masing hanya dapat mengukur muatan positif atau negatif saja. Dari kedua kutub inilah akan didapatkan nilai tegangan listrik yang akan ditampilkan di sebuah display. Disini kamu juga bisa mengatur frekuensi, satuan, ataupun jumlah arus untuk mendapatkan data yang lebih lengkap seputar arus listrik. 4. Multimeter Gambar Multimeter Multimeter menjadi alat pengukur listrik yang hampir serupa dengan Ohmmeter, hanya saja alat ini memiliki opsi atau pengaturan yang lebih kompleks. Dengan itu, bisa mendapatkan data yang lebih lengkap lagi seputar arus listrik yang diukur. 5. Wattmeter Gambar Wattmeter Ada pula alat yang bernama Wattmeter, dimana alat inilah yang sering dijumpai di perumahan. Mengingat alat ini digunakan untuk mengukur tinggi watt atau jumlah konsumsi watt dalam kurun waktu tertentu. 6. Galvanometer Gambar Galvanometer Mengukur listrik dengan menggunakan medan magnet yang timbul akibat efek seebeck, hal itulah yang menjadi prinsip kerja dari alat Galvanometer. Alat ini dapat menghitung tegangan listrik dengan memanfaatkan panas pada arus listrik yang melewati sebuah kabel. Beberapa alat di atas yang digunakan untuk mengukur listrik, dimana setiap alat memiliki prinsip kerja yang berbeda-beda. Hal itulah yang membuat alat-alat tersebut juga memiliki pengaplikasian yang berbeda pula. Alat Ukur Waktu Waktu dapat diukur dengan menggunakan beberapa satuan, mulai dari detik, menit, jam, hari, bulan, hingga tahun. Umumnya untuk mengukur waktu dibutuhkan alat yang bernama jam, namun tahukah kamu bahwa jam juga memiliki beberapa jenis yaitu sebagai berikut 1. Jam Analog Gambar Jam Analog Analog jam menjadi penunjuk waktu paling sederhana dan digunakan saat ini, dimana alat ini dapat menunjukkan waktu dalam beberapa satuan seperti detik, menit, dan juga jam. Jam analog bekerja dengan menggunakan detak jantung dari sebuah penunjuk arah. Penunjuk arah tersebut akan bergerak secara konstan dari waktu ke waktu sehingga menciptakan perhitungan waktu secara tepat dan konstan. 2. Jam Digital Gambar Jam Digital Kini juga telah terdapat jam digital yang mulai marak digunakan dimana-mana, seperti jam tangan, jam HP, jam dinding, dan lain sebagainya. Berbeda dengan jam analog yang menggunakan detak penunjuk arah, jam digital bergerak dengan sistem yang lebih fleksibel. Jam digital bisa bekerja dengan menggunakan detak jantung seperti jam analog, menggunakan satelite, menggunakan media internet, menggunakan jam dunia, dan lain sebagainya. 3. Stopwatch Gambar Stopwatch Berbeda dengan jam analog dan jam digital, alat bernama stopwatch lebih mengarah untuk menghitung waktu secara mundur atau waktu yang berjalan. Sehingga ia tidak digunakan secara real time, namun digunakan saat dibutuhkan saja. Demikianlah alat-alat yang digunakan untuk mengukur waktu, dimana alat tersebut bisa digunakan dengan tujuan yang berbeda-beda pula. Selain itu setiap alatnya juga memiliki varian yang lebih luas lagi saat ini. Alat Ukur Suhu Bukan hanya objek terlihat saja yang bisa diukur, namun objek abstrak seperti suhu atau temperatur juga dapat diukur dengan menggunakan suatu alat. Alat yang paling populer digunakan adalah Termometer, berikut penjelasannya. 1. Termometer Gambar Termometer Alat pengukur suhu Termometer diciptakan memang untuk mengukur suatu suhu, dimana alat ini bekerja dengan cara mengalirkan suhu dari udara atau benda ke plat platinum. Plat inilah yang akan menyalurkan suhu dan menghitungnya melalui bagian konversi di dalamnya. Dengan begitu, akan ditampilkan suhu benda secara akurat, baik dalam satuan celcius, fahrenheit, kelvin, dan berbagai satuan lainnya. Alat tersebutlah yang menjadi alat pengukur suhu yang paling populer saat ini. Karena selain mudah dan cepat, Termometer juga bisa mengukur suhu dengan sangat akurat. Apalagi alat ini juga memiliki fungsi yang cukup fleksibel dalam pengaplikasiannya. Namun secara jenis dan penggunaan, termometer sendiri terbaik menjadi beberapa jenis. Diantaranya sebagai berikut Termometer RuangTermometer KlinisTermometer LaboratoriumTermometer InframerahTermometer Six BellaniTermometer DigitalTermometer BimetalTermometer Termokopel Alat Ukur Gaya dan Tekanan Selain alat ukur suhu, alat pengukuran gaya juga termasuk ke dalam alat yang bisa mengukur objek abstrak. Hal ini karena gaya dan tekanan tidak memiliki wujud yang terlihat. Berikut alat yang digunakan untuk mengukur gaya atau tekanan 1. Barometer Gambar Barometer Saat mengukur tekanan udara atau gas dalam tabung biasanya digunakan alat bernama Barometer. Alat ini memang dibuat khusus untuk mengukur tekanan dalam tabung, dimana alat ini bekerja dengan memanfaatkan tekanan udara dalam tabung yang menekan alat Barometer. Disinilah Barometer akan menampilkan jumlah tekanan secara analog atau digital, kemudian akan diketahui jumlah atau sisa udara yang ada di dalam tabung. Barometer bisa digunakan di tabung gas, tabung oksigen, tabung nitrogen, dan lain sebagainya. 2. Manometer Gambar Manometer Terdapat juga alat untuk mengukur gaya dan tekanan berupa Manometer, sekilas alat ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan Barometer. Namun, Manometer cenderung lebih detail dalam menampilkan tekanan, karena ia menyediakan berbagai satuan yang bisa dipakai. 3. Neraca Pegas Gambar Neraca Pegas Neraca pegas juga dapat dikategorikan sebagai alat pengukuran tekanan, karena ia menggunakan tekanan dari berat benda yang akan menarik pegas dalam neraca. Meskipun dalam pengaplikasiannya, neraca pegas lebih sering digunakan untuk mengukur berat daripada tekanan udara atau gas. Alat-alat diataslah yang menjadi alat untuk mengukur gaya atau tekanan, dimana alat-alat tersebut memiliki pengaplikasian yang berbeda-beda. Mengingat sistem yang digunakan juga berbeda dan hanya sesuai dengan kebutuhan tertentu saja. Alat Ukur Kelembaban Udara Perlu diketahui pula bahwa udara yang ada di sebuah ruangan memiliki kelembaban, biasa di beberapa tempat kelembaban sangatlah penting dan perlu untuk diukur dengan menggunakan alat untuk ukur ini kelembaban seperti berikut ini 1. Hygrometer Gambar Hygrometer Alat Hygrometer termasuk ke dalam alat yang sering ditemukan di ruangan dengan pengaturan kelembaban tertentu. Seperti ruangan kimia, ruangan hidrocultura, ataupun di ruangan mesin kendaraan. Fungsinya tentu saja menampilkan kelembaban secara real time, kemudian menyampaikannya dalam bentuk data atau grafik kelembaban. 2. Anemometer Gambar Anemometer Berbeda dengan Hygrometer yang dapat bekerja secara otomatis, Anemometer termasuk alat untuk mengukur kelembaban secara manual. Umumnya, alat ini digunakan untuk pengecekan kelembaban ruangan secara berkala atau saat proses perawatan ruangan tertentu. Itulah dua alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban, baik Hygrometer atau Anemometer sebenarnya memiliki fungsi yang sama. Hanya saja cara kerja keduanya sangat berbeda dan bisa disesuaikan dengan keinginan penggunanya. Alat Ukur Tanah Tanah termasuk objek padat yang memiliki ketinggian serta struktur yang berbeda, dimana untuk mengukur karakteristik tanah inilah digunakan alat bernama Theodolite dan Altimeter. Berikut perbedaan antara keduanya 1. Theodolite Gambar Theodolite Apabila kamu pernah melihat perbaikan jalan atau pembangunan gedung, maka alat Theodolite akan dengan mudah kamu temui. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur tanah yang ada di sebuah area, baik struktur tanah, kemiringan tanah, datar tanah, dan lain sebagainya. 2. Altimeter Gambar Altimeter Sedangkan Altimeter menjadi alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian tanah, terutama ketinggian dari permukaan laut. Altimeter dapat digunakan untuk mengukur ketinggian dataran tinggi, gunung, hingga sebuah gedung sekalipun. Kedua alat tersebut yang menjadi alat utama untuk mengukur tanah, mulai dari mengukur struktur, tingkat kemiringan, ketinggian, dan berbagai karakteristik tanah. Penggunaannya sendiri sangat fleksibel dan sangat luas di masa sekarang. Alat Ukur Intensitas Cahaya Intensitas cahaya ternyata juga dapat diukur dengan menggunakan alat, dimana alat tersebut biasa disebut dengan Lux Meter. Berikut informasi seputar alat pengukur intensitas cahaya tersebut 1. Lux Meter Gambar Lux Meter Lux meter menjadi satu-satunya alat pengukur cahaya yang masih populer hingga kini, karena alat ini memang bisa digunakan dengan mudah. Pengaplikasiannya sendiri juga sangat beragam, mulai dari pengujian alat penerangan, sebagai alat sensor, inframerah, dan lain sebagainya. Itulah alat untuk ukur intensitas cahaya yang saat ini sering ditemui, meskipun jarang digunakan di kehidupan sehari-hari. Namun, Lux Meter sangat penting ada di sebuah pabrik atau perusahaan yang bergerak di bidang penerangan. Alat Ukur Jumlah Zat Alat ukur lainnya datang dari pengukuran jumlah zat, dimana alat ini digunakan untuk mengukur zat yang ada di sebuah benda cair. Misalnya saja tingkat keasaman air, PH air, oksigen air, dan lain sebagainya. Salah satu alat yang sering digunakan dalam mengukur jumlah zat adalah PH meter, seperti namanya alat ini berfungsi untuk mengukur PH dalam air. Bahkan, di beberapa jenisnya juga dapat mengukur keasaman atau oksigen dalam air. Sifat Alat Ukur Sifat Alat Ukur Secara garis besar, alat pengukuran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu alat pengukuran baku dan alat pengukuran tidak baku. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikasi, berikut penjelasannya Alat Ukur Baku Alat pengukuran baku artinya alat yang digunakan untuk mengukur objek padat atau cair, dimana terdapat massa jenis, volume, atau zat tertentu di dalamnya. Alat ini cenderung menggunakan karakteristik benda untuk dapat diukur dengan angka pasti. Alat Ukur Tidak Baku Disisi lain alat pengukuran tidak baku dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek dengan menggunakan perkiraan. Dengan begitu, hasilnya menjadi tidak baku dan dapat berubah-ubah. Hal tersebutlah yang menjadi sifat alat pengukuran secara umum, tentunya kedua sifat tersebut melekat di semua alat yang digunakan saat ini. Perbedaan Alat Ukur Baku dan Tidak Baku Alat Ukur BakuAlat Ukur Tidak BakuMeteran untuk mengukur panjangLangkah kaki untuk mengukur panjangGelas ukur untuk mengukur volumeGelas biasa untuk mengukur volumeJam analog untuk mengukur waktuAm pasir untuk mengukur waktu Komponen Sistem Alat Ukur Sistem Alat Ukur Sistem pengukuran dilakukan dengan menggunakan komponen-komponen tertentu, mulai dari komponen dasar, pengikat atau pegas, magnetic, udara, air, atau zat yang dapat mendeteksi sebuah perbedaan dalam benda padat atau cair. Tentunya komponen yang digunakan setiap alat pengukuran berbeda-beda, tergantung dengan fungsi pengukuran yang akan dilakukan. Besaran Pokok dan Turunan Besaran PokokNamaSatuanPanjangMeterMassaKilogramWaktuSecondSuhuKelvinKuat ArusAmpereIntensitas CahayaKandelaJumlah ZatMol Besaran TurunanNamaSatuanLuasM²KecepatanM/sPercepatanM/s²GayaNTekananKg/ JenisKg/m3 Tipe dan Jenis Alat Ukur Tipe atau jenis alat ini dibedakan menjadi dua, alat untuk mengukur besaran pokok dan alat untuk mengukur besaran turunan. Alat untuk mengukur besaran pokok umumnya memiliki satuan yang baku dan juga tetap. Sedangkan alat untuk mengukur besaran turunan menggunakan satuan yang dihasilkan dari rumus tertentu. Sehingga tidak memiliki nilai pokok dan bisa berubah-ubah setiap waktunya. Alat ini memang memiliki karakteristik yang sangat kompleks, dimana alat ini dibuat berdasarkan besaran pokok dan juga turunan. Dengan begitu, semua satuan bisa dihitung secara pasti dan konstan setiap waktunya. Selain itu, alat-alat tersebut digunakan untuk menyamakan persepsi semua orang terhadap suatu objek sehingga tidak terdapat perbedaan satu sama lain. Hal inilah yang membuat besaran pokok dan turunan memiliki satuan resmi yang digunakan secara internasional. Itu tadi pembahasan mengenai Alat ukur baku & tidak baku untuk panjang, massa, suhu, berat, waktu, listrik dan lainnya. Objek yang berbeda tentu diukur menggunakan alat ukur yang berbeda. Oleh karena itu, hal ini perlu diketahui. Info lain tentang elektro bisa kamu cek di Referensi